Minggu, 27 Desember 2009

Mahasiswa Tuntut Transparansi Unimal


16/11/2009 - 17:14 WIB

LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Reuleut, Aceh Utara, menggelar aksi demo dan menduduki Biro Rektorat, Senin (16/11). Pendemo menilai rektorat Unimal tidak transparasi dalam pengelolaan manajamen maupun keuangan.

Demo yang dilakukan aktivis muda tersebut mengundang perhatian kalangan mahasiswa, para dosen serta calon wisudawan yang akan diwisudakan besok.

Isbahanur Jurubicara Front Mahasiswa Unimal, kepada wartawan mengatakan, selama ini pengelolaan kampus Unimal masih jauh dari nilai transparansi dan akuntabilitas di semua sektor.

Dia mencontohkan pengutipan uang pengembangan jurusan bisnis senilai Rp 1 juta dari mahasiswa sebagai syarat pendaftaran ulang serta mekanisme drop out yang tidak jelas.

Di samping itu, kata dia, dugaan penyimpangan dana penyelenggaraan MTQ tingkat mahasiswa, kenaikan SPP, beasiswa perekrutan mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa sangat tertutup dan tidak dipublikasikan.

Dia juga membeberkan pengelolaan dana hibah kewirausahaan mahasiswa sebesar 1 Milyar yang tidak transparan serta terjadinya pengutipan uang transportasi, begitu juga dana asuransi mahasiswa dan program Penghijauan (pengelolaan anggaran 2003 s/d 2009)

Di samping itu kelompok mahasiswa ini juga menyorot tentang lambannya pembangunan kampus utama di Desa Reuleut serta memprotes kebijakan rektorat yang memberlakukan aktivitas pembelajaran di tempat yang terpisah-pisah.

Untuk itu Front Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) menuntut pihak rektorat agar segera melakukan pertanggungjawaban serta reformasi birokrasi dan manajemen di tubuh unimal. “Kita akan terus melakukan aksi sampai kampus kami terbebas dari berbagai penyimpangan,” ujar Isbahannur.

Sementara itu, menyikapi aksi demo mahasiswa, Kepala Kehumasan Unimal M. Husen, MR, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya akan membicarakan dengan rektor Unimal terkait tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa.

“Karena semua persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik, jadi kita bicarakan dulu dengan Pak Rektor untuk mencari jalan keluar,” imbuhnya.

Sebelum melancarkan demo, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Universitas Malikussaleh menerima ancaman dari pihak rektorat. Senin pagi, surat edaran Nomor 1.435/H45/KM/2009 yang ditandatangani Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan, Bakhtiar, mewanti-wanti agar mahasiswa tak terpancing aksi demo.

Di surat edaran itu disebutkan pelarangan bagi mahasiswa terlibat dalam organisasi yang tidak disahkan oleh rektorat dan dekanat. Jika sejumlah larangan dalam edaran tidak digubris mahasiswa, maka rektorat mengancam skorsing, dilarang mengikuti kegiatan akademik, dan drop-out.

BY:
Imran MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah comment kamu ya kawan-kawan, di sini: